Rabu, 21 September 2016

Makalah:IDENTIFIKASI ASPEK BIOLOGIS IKAN PAYANGKA (Ophieleotris aporos) DI DANAU LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO


IDENTIFIKASI ASPEK BIOLOGIS IKAN PAYANGKA (Ophieleotris aporos)
DI DANAU LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO


OLEH
KELOMPOK II

SURYANINGRAT ANA
FITRI YANTI ASIALI
RASMIN MORTIGA
TITAN NUSI
INTAN POLAPA
ABD MAJID LUKUM
INKA IMRAN
JAMAL T YUNUS



BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Sejak jaman penjajahan Belanda, Danau Limboto telah dimanfaatkan oleh masyarakat Gorontalo untuk kegiatan perikanan, ditandai dengan adanya bangunan pelabuhan dan pasar ikan yang didirikan tahun 1932 yang  digunakan sebagai tempat pelelangan ikan hasil penangkapan ikan di perairan danau (Anonim, 2006 dalam Lukman, 2011).
Danau Limboto diketahui sebagai perairan yang memiliki produktivitas ikan yang tinggi, sebagaimana informasi Sarnita (1993) dalam Lukman (2011) bahwa produksi perikanan danau tersebut berkisar antara 970    1.282 ton/tahun. Jenis-jenis  ikan yang ditemukan di Danau Limboto sebanyak 13  spesies  (Haryono, 2004 dalam Lukman, 2011),  sebagian besar adalah  ikan introduksi seperti ikan mas (Cyprinus carpio) dan nilem (Osteochilus hasselti). Ikan payangka (Ophieleoris aporos)  merupakan asli serta  memiliki proporsi kelimpahan tertinggi.
Danau Limboto adalah  land mark  Provinsi Gorontalo, yang memiliki luas sekitar 3.000 ha dengan kedalaman rata-rata 2,5 m. Kondisi Danau Limboto pada saat ini telah cukup mengkhawatirkan, ditandai dengan terjadinya pendangkalan yang cukup tinggi akibat beban sedimen dari inletnya yang diperkirakan mencapai 1    2 juta m3/tahun, serta adanya pencemaran karena limbah domestik yang dicirikan oleh tingginya kadar bahan organik (Anonim, 2006 dalam Lukman, 2011). 
Ancaman kepunahan Danau Limboto, sebetulnya sudah diambang mata melihat kondisi saat ini menunjukkan beberapa bagian danau ini cukup mendapat tekanan yang tinggi, baik ditinjau dari kualitas lingkungan maupun tingkat kesuburannya (Lukman, 2009 dalam Lukman, 2011).
1.2              Tujuan
Tujuan dari pembuataan makalah ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek biologi dari ikan hulu’u (Payangka) yang ada di danau limboto
1.3              Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini, kami sebagai mahasisiwa dapat menambah wawasan mengenai  aspek-aspek biologi dari ikan hulu’u (Payangka) yang ada di danau limboto

  

 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Klasifikasi dan Biologi Ikan Payangka (Ophieleotris aporos)
Ikan Payangka (Ophieleotris aporos) merupakan salah satu jenis ikan yang terdapat di Danau Limboto. Ikan yang termasuk family Eleotridae ini merupakan ikan ekonomis penting di Danau Limboto. Preferensi masyarakat terhadap ikan tersebut cukup tinggi bahkan untuk ikan yang masih kecil (Suryandari dan Krismono, 2011)
Soeroto (1988) menyatakan, bahwa pustaka tentang biologi ikan payangka masih sangatlah langka. Yang paling banyak hanya menyebutkan terdapatnya spesies ini pada suatu tempat (occurrence) ataupun mengenai distribusinya, seperti yang diberikan oleh Herre (1927, 1954), Fowler (1927, 1928), Weber dan de Beaufort (1953), Sterba (1962) dan Murno (1955, 1967). Penulis-penulis ini memberikan deskripsi taksonomi dan kunci identifikasi family Eleotridae, yang mencakup Ophieleotris Aporos dan kerabatnya yang dulu dianggap masih satu genus, Ophiocara porocephala. Selain itu mereka memberikan keterangan tentang habitat payangka yang dikatakan dapat hidup di danau, rawa, air payau, muara sungai dan laut.
Pemberian nama payangka menurut Waber dan De Beau-fort (1953) dalam Soeoto, 1988) adalah sebagai berikut :
Ordo    : Gobioidae
Famili : Kleotridae
Genus : Ophiocara
Spesies : ophiocara oporos Blekeer (1875)
                                                : Eleotris oporos Blekeer (1854)
                                                : Opieleotris oporos Bleeker (1854)
Spesies : Eleotris Oporos Gunther (1861)
                                                :  Eleotris Oporos Bleeker (1865)
                                                 : Eleotris macrolepidotus Gunther (1877)
 




                                                                       
     Gambar 1. Ikan Payangka (Ophieleotris aporos) di Danau Limboto
Payangka merupakan ikan dominan di Danau Limboto. Terdapat dua nama ilmiah ikan payangka ini yaitu  Ophieleotris aporos (Haryono, 2004 dalam Lukman, 2011) dan  Ophiocara  porocephala (Suryandari & Krismono, 2008 dalam Lukman, 2011).    Nama ilmiah    Ophieleotris aporos sendiri adalah nama lain dari Ophiocara aporos (Kottelat et al, 1993 dalam Lukman, 2011). 
Berdasarkan pengamatan penulis  dari spesimen  ikan payangka  yang diambil dari Danau Limboto, nama spesies ikan tersebut adalah  O.  aporos. Terdapat ciri pembeda yang jelas dari  O. aporos dan O. porocephala yaitu dari rahang atas. Spesies O. aporos memiliki rahang atas memanjang ”hanya” sampai di bawah mata bagian depan, sementara  O. Porocephala  memiliki  rahang atas memanjang sampai di bawah bagian tengah atau depan mata bagian belakang  (Kotterat  et al,  1993 dalam Lukman, 2011). Nama ilmiah inipun sesuai dengan  ikan payangka yang berada di Danau Tondano, yang diketahui berasal dari Danau Limboto dan telah ditebarkan di Danau Tondano pada tahun 1902 (Soeroto, 1988 dalam Lukman, 2011).
2.2              Deskripsi Umum Ikan Payangka (Ophieleotris aporos)
     Ikan payangka memiliki bentuk tubuh silinder, dengan tipe letak mulut superior. Sirip punggung (dorsal) terdiri dari 7 duri tajam (spine) dan 8-9 duri lunak (soft ray) sedangkan sirip dubur (anal) terdiri dari 1 duri tajam dan 7 buah duri lunak bagian kepala dan badan berwarna gelap, terdapat bintik hitam pada sirip punggung kedua dan pangkal sirip ekor  (Hoese, 1986 dalam Suyandari dan Krismono, 2011).
Menurut Kottelat (1993) dalam Suyandari dan Krismono (2011). Ikan ini dapat mencapai panjang 34,0 cm. Ikan payangka merupakan ikan domersal, dengan habitat air tawar, sungai ataupun estuari dan pada umumnya menyukai perairan yang berlumpur dengan sedikit bebatuan (Allen et al.,1991 dalam Suyandari dan Krismono (2011). Berbeda dengan ikan lainnya yang biasanya senang berkelompok, ikan ini cenderung bersifat soliter. Pada saat memijah, ikan payangka akan mencari perairan yang memiliki bebatuan, dimana induk ikan dapat menempelkan telur-telurnya.
Ikan payangka mempunyai warna yang sangat menarik. Ikan jantan berwarna kuning kemerahan berbercak-bercak, sedang ikan betina berwarna sedikit memucat, hijau keabuan sehingga mudah dibedakan dari yang jantan (Herre, 1927, 1954 dalam Soeroto, 1988).
2.3              Pakan Ikan Payangka (Ophieleotris aporos)
Pakan alami ikan payangka  di Danau Limboto  yang telah diketahui  adalah udang-udangan (pakan utama), tumbuhan air (pakan sekuder), plankton dan seranggga (pakan tambahan) (Umar, 1994 dalam Lukman, 2011). Sementara itu pakan alami ikan payangka berukuran besar dari Danau Tondano juga mirip, berupa udang kecil, keong, ikan kecil dan ala benang (Soeroto, 1988 dalam Lukman, 2011). 
Ikan payangka yang siap memijah di Danau Limboto memiliki fekunditas yang berkisar antara 25.208  -  191.040 butir telor/ekor (Umar, 1994 dalam Lukman, 2011), sementara pada pengamatan di Danau Tondano, pada ikan yang berukuran 86 – 105 mm memiliki fekunditas antara 30.000 – 60.000 butir (Soeroto, 1988 dalam Lukman, 2011).
Jenis makanan ikan payangka diperairan Danau Limboto terdiri dari udang, ikan, gastropoda dan serangga dengan komposisi jenis pakan ikan dan udang. Jenis udang yang ditemukan pada alat pencernaan ikan payangka adalah Caridina Sp, sedangkan larva serangga adalah Chironomus.





BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa, Ikan Payangka (Ophieleotris aporos) merupakan salah satu jenis ikan yang terdapat di Danau Limboto. Ikan yang termasuk family Eleotridae ini merupakan ikan ekonomis penting di Danau Limboto, Ikan payangka mempunyai warna yang sangat menarik. Ikan jantan berwarna kuning kemerahan berbercak-bercak, sedang ikan betina berwarna sedikit memucat, hijau keabuan sehingga mudah dibedakan dari yang jantan, dan Jenis makanan Ikan Payangka diperairan terdiri dari udang, ikan, gastropoda dan serangga dengan. Jenis udang yang ditemukan pada alat pencernaan Ikan Payangka adalah Caridina Sp, sedangkan larva serangga adalah Chironomus.
3.2              Saran
Saran kami dalam makalah ini, sebaiknya perlu di adakan suatu kegiatan budidaya guna untuk mengkaji setiap refernsi yang ada serta mengadakan penelitian untuk mengembangkan prospek-prospek budidaya guna mempertahankan keberadaan ikan tersebut agar ikan tidak mengalami kepunahan. 





DAFTAR PUSTAKA


Lukman. 2011. Kondisi Perikanan Danau Limboto dan Potensi Ikan Payangka (Ophieleotris aporos) Staf Peneliti Pusat Limnologi Lipi

Soeroto,B. 1988. Makanan dan Reproduksi Ikan Payangka (Ophieleotris aporos (Bleeker)) di Danau Tondano. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor

Suryandari, A., Krismono. 2011. Beberapa Aspek Biologi Ikan Payangka (Ophiocara porocephala) Di Danau Limboto, Gorontalo